Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya berupa perairan. Indonesia menawarkan banyak sekali keindahan alam perairan, misalnya pantai, wisata bawah air, danau, air terjun, dan sebagainya. Dari berbagai macam tempat wisata tersebut, aku paling suka dengan pantai tapi tidak sembarangan pantai lho. Aku lebih suka pantai yang berpasir putih dengan ombak yang tidak terlalu besar.
Salah satu pulau di Indonesia yang paling tersohor dan go international wisata pantainya adalah pulau Bali. Tapi aku pribadi tidak terlalu suka di sana karena sekarang Bali tidak seindah dulu. Makin banyak wisatawan yang datang ke Bali, jadi semakin ramai dan kotor. Maka dari itu aku lebih memilih pulau lain yang tidak jauh dari Bali dan pastinya memiliki banyak keindahan alam perairan, yaitu pulau Lombok. Pulau ini lebih sepi daripada Bali tapi kondisi itulah yang bikin pulau ini lebih nyaman, jauh dari kebisingan, dan lebih bersih. Lewat postingan ini, aku akan berbagi pengalaman berliburku selama di pulau Lombok dan semoga bisa menjadi acuan untuk para travelers. So, let's check it out...
Aku berangkat dari Surabaya menggunakan pesawat terbang menuju ke Lombok. Begitu sampai di Bandara Selaparang Mataram, aku langsung disambut dengan panorama Gunung Rinjani. Indaaahhh bangeett!
Dari bandara, aku langsung menuju ke penginapan untuk beristirahat sejenak. Hotel yang aku pilih adalah Senggigi Beach Hotel. Aku memilih menginap di Senggigi Beach Hotel karena memiliki private beach di belakangnya. Bentuk kamarnya juga seperti cottage, tidak berupa gedung jadi berasa lebih menyatu dengan alam. Di tiap kamar tersedia balkon yang view-nya mengarah ke pantai sehingga tiap hari kita bisa menikmati indahnya pasir putih yang berbaur dengan lautan biru cerah disertai suara desiran ombak. Ah what a good life isn't it!
Sore harinya aku jalan-jalan di sekitar kota Mataram. Di sana terkenal dengan mutiaranya, harga mutiara di sana murah meriah dan bukan mutiara imitasi lho. Aku sempat tidak percaya kalau mutiaranya asli, tapi si penjual membuktikan dengan cara membakar mutiara tersebut. Kalau mutiara imitasi pasti akan leleh terbakar, sedangkan mutiara asli tidak akan leleh terbakar bahkan tidak akan timbul cacat sedikitpun. Berbagai macam aksesoris yang terbuat dari mutiara dijajakan, mulai dari cincin, gelang, kalung, anting, bross, dan tasbih mutiara.
Mataram juga punya makanan khas selain sari laut, yang sudah aku coba di sana adalah ayam taliwang dan plecing kangkung. Ayam taliwang adalah ayam kampung yang dibakar dan diberi bumbu pedas. Sedangkan plecing kangkung adalah sejenis urap-urap yang berisi kangkung rebus, toge rebus, kacang panjang, kacang tanah, serutan kelapa, lalu diberi bumbu. Enaakk maknyuuss!
Sama seperti di Bali, penduduk di pulau Lombok ini mayoritas beragama Hindu sehingga banyak tempat ibadah agama Hindu (pura) yang bisa kita temui di sini. Kalo di Bali ada Pura Tanah Lot, di Lombok juga ada pura yang letaknya di dekat pantai, namanya Pura Batu Bolong. Mengapa dinamakan Pura Batu Bolong? aku sendiri juga tidak begitu paham cerita rakyat zaman dulu di sana, yang penting bagiku adalah panorama pantai dan keunikan batu karangnya.
Esok harinya aku menyempatkan diri untuk mengunjungi salah satu pulau yang letaknya dekat dengan pulau Lombok, yaitu pulau Gili Trawangan. Untuk mencapai pulau Gili Trawangan aku menaiki boat dari Pelabuhan Bangsal, Mataram. Aku berangkat sekitar pukul 11 siang dan kondisi ombak siang itu tidak terlalu besar sehingga perjalanannya lumayan mulus, walau hati ini deg-degan karena takut perahunya terbalik karena ombak.
Begitu sampai di pulau Gili Trawangan langsung terasa seperti di surga dunia. Subhanallah indaaahhh banget pemandangannya :)
Di pulau Gili Trawangan tidak ada kendaraan bermotor jadi alat transportasi yang digunakan berupa sepeda pancal, kuda, dan delman. Itulah sebabnya pulau ini sangat tenang dan nyaman karena nggak ada kebisingan dan polusi udara. Mayoritas pendatangnya adalah wisatawan mancanegara jadi jangan kaget ya kalau ke sana banyak bule berbikini dan topless :D
Pulau Gili Trawangan juga menyediakan berbagai macam penginapan, mulai dari kamar sederhana dengan harga ratusan ribu rupiah hingga cottage plus jacuzzi dengan harga jutaan rupiah. Di pulau ini juga menyediakan wisata bawah air, yaitu snorkeling. Tapi karena aku takut kebawa arus laut dan menghilang ditelan hiu, maka aku lebih memilih menikmati keindahan laut yang biru jernih dan bersih berpadu dengan pantai berpasir putih.
Sore harinya aku kembali ke Mataram dengan menaiki boat. Tapi kondisi ombak sore itu cukup besar, alhasil bibirku komat-kamit berdoa selama perjalanan menyebrangi laut. Parno! Rasanya perahu itu bakal ngguling aja, ampun pokoknya. Maka dari itu, aku saranin buat para pelancong yang ingin menyeberang PP Mataram-Gili Trawangan, lebih baik berangkat siang hari dan pulang siang hari jadi bermalam di Gili Trawangan gitu. Cari aman saja buat menghindari ombak besar karena kita datang untuk menikmati liburan bukan untuk mendapat musibah. *amit-amit*
Itulah sedikit pengalamanku selama berlibur ke pulau Lombok dan Gili Trawangan, semoga bisa membantu memberikan gambaran bagi para travelers yang ingin berlibur ke pulau tersebut. Selamat berpetualang and stay safe always.
No comments:
Post a Comment