24 April 2014

UKDI

Judul postingan ini tentunya sangat tidak asing di telinga para mahasiswa fakultas kedokteran, para dokter muda/koas, bahkan bagi para dokter fresh graduate sebab 4 huruf ini bisa diibaratkan sebagai momok bagi kami. Yup, 6 tahun menempuh perjuangan untuk menjadi seorang dokter ternyata tidak cukup membuat masyarakat percaya bahwa kami adalah dokter yang kompeten, sehingga kami harus menghadapi "seleksi akhir" untuk memastikan bahwa kami telah siap menjadi seorang dokter yang sesungguhnya. Konsekuensinya, jika kami lulus seleksi tersebut maka kami diperbolehkan untuk berpraktek, tetapi jika kami tidak lulus seleksi maka kami tidak diperbolehkan untuk berpraktek sebab lulus seleksi akhir ini merupakan syarat mutlak untuk mengurus STR (Surat Tanda Registrasi) dan SIP (Surat Ijin Praktek).

*sigh* andai saja Uji Kompetensi Dokter Indonesia ini diubah menjadi Uji Kekoplakan Dokter Indonesia :|
Karena tidak semua calon dokter merupakan tipikal orang yang selalu serius, ada juga yang koplak. Dan tidak semua calon dokter itu fisiol, ada juga yang patol. Nah, riwayat pendidikan calon dokter yang patol mungkin akan nampak seperti gambar di bawah ini.

Jadi jangan lupa belajar ya... Karena standar nilai untuk kelulusan UKDI semakin meningkat tiap tahunnya, lebih gawat lagi kalau level kesulitan soalnya juga makin ditingkatkan.
 -_-' tapi nggak gitu juga kaleee

Dokter harus seimbang antara kemampuan otaknya untuk berpikir dan juga skillsnya. Jadi jangan cuma cari ilmu dari textbook dan jurnal saja, skills juga harus dilatih. Bahkan UKDI pun terdiri dari UK-CBT (Ujian Teori) dan UK-OSCE (Ujian Skills).
Maasyaaowooohh... Ampuuunnn Baaangg!!! :'(

Kesimpulannya: 4 tahun belajar teori dan skills di kampus ditambah dengan 2 tahun belajar praktek (mengaplikasikan perpaduan antara teori & skills) di rumah sakit belumlah cukup. Setelah memperoleh gelar dokter, kita belum bisa langsung kerja/praktek menjadi dokter umum karena harus lulus UKDI terlebih dahulu. Setelah lulus UKDI dan memperoleh STR, kita tetap masih belum bisa bekerja mandiri karena kita harus mengabdi selama 1 tahun di rumah sakit tipe C atau D dan puskesmas yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan, dengan gaji yang ala kadarnya (lebih besar gaji buruh lho dibandingkan gaji dokter internship) :|
Bagi yang sudah terlanjur kecemplung dalam kolam FK, jangan patah semangat dan harus tetap bersyukur karena banyak yang ingin berada di posisi kalian saat ini, on your way to become a doctor. Don't waste your opportunities, don't give up and keep study hard to become a good doctor! :)

No comments: